- Back to Home »
- 1.000 Hijab untuk Mualaf Tionghoa
Posted by : Dinii
Sabtu, 21 Maret 2015
'Seribu Jilbab Untuk Mualaf' Dalam Perayaan Imlek Di Surabaya (Antara/ M Risyal Hidayat)
Mereka dulunya suka mengenakan rok mini, baju lengan pendek dan lainnya.
Dream - Ada yang unik dalam perayaan Imlek 2566 di kota Pahlawan. Komunitas Wirausaha Muslim (KWM) menggelar lomba bertema 'Seribu Jilbab untuk Mualaf' di Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, Jawa Timur, Kamis kemarin.
Ada sekitar 100 cici (panggil untuk wanita tiongkok) ikut meramaikan lomba mengkreasi berbagai macam jilbab.
Dari model khas Paris, kemudian Pashmina atau lokal yang dikombinasikan dengan bentuk wajah dan dipadu baju panjang menutup aurat.
Diawali dengan tutorial, mereka diminta menirukan gaya berhijab yang diperagakan oleh tutor. Dalam waktu 15 menit, mereka diharuskan menyelesaikan dandanan mengenakan hijab.
"Pada lomba ini, para mualaf Tionghoa diberi kebebasan berkreasi menciptakan model jilbab sesuai selera dan berdasarkan kepribadian masing-masing," kata Humas KWM, Wirawan Dwi dikutip Dream.co.id dari laman Merdeka.com, Jumat 20 Februari 2015.
Maksud dari mata acara itu memberikan dukungan moral bagi para mualaf dan juga Tionghoa Muslim yang belum berhijab.
Sebelum memutuskan untuk mengucap dua kalimat syahadat dan menjadi muslimah, mereka dulunya suka mengenakan rok mini, baju lengan pendek dan lainnya. Setelah masuk Islam mereka harus bisa menutup auratnya.
"Karena muslimah harus menutup auratnya. Selain itu lomba ini juga untuk menunjukkan bahwa dengan mengenakan hijab dan menutup anggota tubuhnya, mereka tetap bisa tampil cantik," ujar Wirawan.
Dalam perayaan Imlek, warga Tionghoa yang beragama muslim, juga tidak meninggalkan budayanya, yaitu saling bersilaturahmi dengan saudara sesama etnis Tionghoa, baik muslim atau non-muslim.
Diharapkan Islam lebih dikenal lagi di kalangan warga Tionghoa, sekaligus sebagai syiar Islam dengan cara 'gethok tular.'
(Sumber: Merdeka.com)