- Back to Home »
- Jadi Ateis 65 Tahun, Maryam Kini Seorang Muslimah
Posted by : Dinii
Sabtu, 21 Maret 2015
Ilustrasi
Begitu membaca Alquran dia merasa seperti disambar petir. Sampai bercucuran air mata. Jantungnya berdebar hebat. Berkeringat, gemetar.
Dream - Seorang wanita asal Skolandia bernama Margaret Templeton menceritakan bagaimana perjalanan dia memeluk Islam dan akhirnya mengganti namanya menjadi Maryam Noor.
Maryam lahir dalam sebuah keluarga yang ateis. Di rumahnya, tidak diperkenankan berbicara tentang Tuhan. Jika belajar tentang Tuhan di sekolah, maka tidak boleh membahasnya di rumah atau dihukum.
Meski begitu, Maryam tetap berupaya mencari kebenaran. Terus bertanya mengapa ia hidup di dunia ini dan apa yang seharusnya dilakukan.
Setelah bertambah tua, ia mulai mencari Tuhan yang dibicarakan banyak orang. "Saya mencari kebenaran yang masuk akal yang bisa membuka hati dan membuat saya layak hidup," kenangnya kepada OnIslam.net dikutip Dream.co.id, Sabtu 21 Maret 2015.
Ia mencarinya di segala penjuru Inggris dan dekat rumahnya. Namun Maryam tak pernah berpikir tentang Islam. Ia kemudian tertarik dengan Islam, tapi terjadi perang di Irak. "Saya membaca banyak hal buruk tentang Islam di media." ujarnya.
Tapi sebagai orang berpendidikan, ia tidak percaya berita-berita bohong dan tidak benar tersebut. Dari situlah ia mencari seorang guru agama Islam agar bisa membantah semua kebohongan dan ketidakbenaran tentang agama ini.
Ia mulai belajar tentang agama Islam setelah bertemu dengan alim ulama kelahiran Arab Saudi bernama Nur El-Din.
Dia mengundang Maryam untuk datang ke rumahnya dan memberitahu buku apa saja yang harus dibeli. Nur bahkan mempersilakan ia menghubunginya jika ada pertanyaan. Ada tujuh volume buku yang dibaca Maryam. Semuanya mengenai tafsir dan terjemahan Alquran.
"Saya mulai mempelajari Islam. Saya membaca bukan dari belakang, tapi dari depan. Saya langsung menuju surah Al-Baqarah. Tapi sebelumnya ada Surah Al-Fatihah." katanya.
Begitu membacanya, dia merasa seperti disambar petir. Sampai bercucuran air mata. Jantungnya berdebar hebat. Berkeringat, gemetar. "Saya takut ini mungkin godaan setan karena dia berusaha menghentikan saya untuk mendapatkan kebenaran."
Ia langsung menelepon Nur dan dia meminta Maryam ke rumahnya segera. Maryam kemudian pergi ke rumahnya meski harus melalui salju yang tebal.
"Saya menceritakan tentang kejadian yang saya alami. Saya bilang ini pasti perbuatan setan, lalu apa yang harus dilakukan," ungkapnya.
Nur hanya menjawab singkat, "Margaret, kamu akan menjadi seorang muslim." Namun, ia mengelak karena tidak berniat menjadi muslim, hanya ingin meluruskan tentang Islam kepada dunia.
Namun Nur bersikeras bahwa ia akan menjadi seorang muslim karena ada kejadian di luar kendali manusia.
Sejak itu ia belajar agama Islam dengan Nur, mulai November 2002 hingga Februari 2003. Maryam pun sudah tidak sabar lagi untuk mengucapkan syahadat.
Pada 11 Februari 2003, Nur menuntunnya mengucapkan syahadat. Saat itu usia Maryam 65 tahun. "Ulangi apa yang saya katakan," kata Nur.
Kemudian Maryam mengucapkan syahadat. "Jadi saya sekarang muslimah" dan Nur menjawab; "Ya, dan namamu sekarang adalah Maryam".