- Back to Home »
- Info Penyakit : Hepatitis
Posted by : Dinii
Senin, 23 Maret 2015
Hepatitis berasal dari kata Yunani kuno ‘Hepar’ (Hepat) yang berarti ‘hati’, dan ‘Itis’ yang berarti ‘peradangan’. Dengan kata lain, hepatitis berarti luka pada hati dengan adanya peradangan (inflamasi) di sel-sel hati.
Apa itu Hepatitis?
Hepatitis adalah suatu kondisi medis yang didefinisikan oleh peradangan hati dan ditandai dengan adanya sel-sel inflamasi di jaringan organ. Hepatitis dapat terjadi dengan gejala yang sedikit atau bahkan tidak ada, namun sering menyebabkan penyakit kuning, anoreksia (nafsu makan yang buruk) dan malaise (rasa gelisah). Hepatitis dapat sembuh sendiri tanpa konsekuensi yang signifikan, atau juga bisa berkembang menjadi jaringan parut hati.
Hepatitis akut terjadi ketika berlangsung kurang dari enam bulan, dan hepatitis kronis ketika terjadi lebih lama dari waktu tersebut. Sekelompok virus yang dikenal sebagai virus hepatitis (hepatitis A, B dan C) telah menyebabkan sebagian besar kasus hepatitis di seluruh dunia. Namun hepatitis juga bisa disebabkan oleh zat beracun (berasal dari alkohol, obat-obatan tertentu, dan beberapa pelarut organik untuk tanaman atau industri), infeksi lain, dan penyakit autoimun. Sekitar 250 juta orang di dunia diperkirakan mengalami penyakit hepatitis C, sedangkan sekitar 300 juta orang diperkirakan mengalami hepatitis B.
Tidak Semua Bentuk Hepatitis Menular
Tidak semua bentuk hepatitis dapat menular. Obat-obatan tertentu, alkohol dan bahan kimia mungkin buruk untuk hati dan dapat menyebabkan peradangan. Selain itu, seseorang juga bisa mempunyai penyakit hepatitis karena faktor genetik, gangguan metabolisme, atau masalah kesehatan yang terkait dengan kekebalan tubuh. Begitu pula dengan obesitas yang juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan menyebabkan peradangan. Namun kesemuanya ini bukanlah bentuk hepatitis yang menular dan tidak dapat menyebar ke orang lain.
Jenis-Jenis Hepatitis
Ada lima jenis utama penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus, A, B, C, D, dan E – ditambah jenis X dan G.
Hepatitis A
Hepatitis ini disebabkan karena makan makanan dan minuman yang tercemar/terinfeksi oleh virus yang disebut HAV (Hepatitis Virus A). Hubungan intim juga dapat menjadi penyebabnya. Hampir semua orang yang mengidap hepatitis A dapat sembuh secara total dan ini tidak menyebabkan penyakit kronis.
Hepatis B
Hepatitis jenis ini disebabkan oleh virus HBV(Hepatitis B Virus) dan bisa menular melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, dan beberapa cairan tubuh lainnya. Seseorang bisa tertular hepatitis B karena hal-hal berikut ini :
- Melalui hubungan intim dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, penggunaan jarum suntik yang sebelumnya digunakan oleh orang yang terinfeksi (sering terjadi pada pecandu narkoba) juga dapat menyebabkan hepatitis B.
- Melakukan proses pen-tatoan dengan jarum suntik yang tidak steril. Selain itu, berbagi barang pribadi seperti sikat gigi atau pisau cukur dengan orang yang telah terinfeksi.
- Seorang bayi dapat terinfeksi melalui air susu ibunya jika si ibu telah terinfeksi lebih dulu.
- Digigit oleh seseorang yang terinfeksi.
Hati dari orang yang terinfeksi Hepatitis B cenderung membengkak. Pasien dengan hepatitis jenis ini dapat menderita kerusakan hati yang parah akibat infeksi dan mengakibatkan kanker. Untuk beberapa pasien hepatitis B, kondisi mereka bisa menjadi kronis (sangat jangka panjang atau seumur hidup). Proses pendonoran darah selalu diuji untuk Hepatitis B.
Hepatitis C
Hepatitis C biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan darah orang yang memiliki penyakit. Hal ini disebabkan oleh virus HCV (Hepatitis C Virus). Hati bisa membengkak dan menjadi rusak. Pada hepatitis C, seperti hepatitis B, risiko kanker hati hanya meningkat pada orang yang mengalami sirosis hati (konsekuensi dari penyakit kronis hati) dan hanya 20% dari pasien hepatitis C yang mengalami sirosis. Proses pendonoran darah juga diuji untuk Hepatitis C.
Hepatitis D
Hepatitis jenis ini hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi Hepatitis B. Hepatitis D disebabkan oleh virus HDV (Hepatitis D Virus). Peradangan bisa terjadi melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, hubungan intim dengan orang yang terinfeksi, dan perforasi kulit dengan jarum yang terinfeksi. Hati orang dengan Hepatitis D biasanya juga membengkak.
Hepatitis E
Seseorang dapat terinfeksi dengan meminum air yang mengandung HEV (Hepatitis E Virus). Hati membengkak tetapi tidak ada konsekuensi jangka panjang. Penularan juga dimungkinkan melalui hubungan intim.
Hepatitis X
Hepatitis yang tidak dapat dikaitkan dengan virus hepatitis A, B, C, D, atau E, maka hal itu disebut dengan Hepatitis X. Dengan kata lain, hepatitis yang tidak diketahui virusnya.
Hepatitis G
Ini adalah jenis hepatitis yang disebabkan oleh virus Hepatitis G (HGV). Biasanya tidak ada gejala, dan kalaupun ada, maka gejalanya sangat ringan.
Hepatitis ini disebabkan karena makan makanan dan minuman yang tercemar/terinfeksi oleh virus yang disebut HAV (Hepatitis Virus A). Hubungan intim juga dapat menjadi penyebabnya. Hampir semua orang yang mengidap hepatitis A dapat sembuh secara total dan ini tidak menyebabkan penyakit kronis.
Hepatitis jenis ini disebabkan oleh virus HBV(Hepatitis B Virus) dan bisa menular melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, dan beberapa cairan tubuh lainnya. Seseorang bisa tertular hepatitis B karena hal-hal berikut ini :
Hepatitis C biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan darah orang yang memiliki penyakit. Hal ini disebabkan oleh virus HCV (Hepatitis C Virus). Hati bisa membengkak dan menjadi rusak. Pada hepatitis C, seperti hepatitis B, risiko kanker hati hanya meningkat pada orang yang mengalami sirosis hati (konsekuensi dari penyakit kronis hati) dan hanya 20% dari pasien hepatitis C yang mengalami sirosis. Proses pendonoran darah juga diuji untuk Hepatitis C.
Hepatitis jenis ini hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi Hepatitis B. Hepatitis D disebabkan oleh virus HDV (Hepatitis D Virus). Peradangan bisa terjadi melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, hubungan intim dengan orang yang terinfeksi, dan perforasi kulit dengan jarum yang terinfeksi. Hati orang dengan Hepatitis D biasanya juga membengkak.
Seseorang dapat terinfeksi dengan meminum air yang mengandung HEV (Hepatitis E Virus). Hati membengkak tetapi tidak ada konsekuensi jangka panjang. Penularan juga dimungkinkan melalui hubungan intim.
Hepatitis yang tidak dapat dikaitkan dengan virus hepatitis A, B, C, D, atau E, maka hal itu disebut dengan Hepatitis X. Dengan kata lain, hepatitis yang tidak diketahui virusnya.
Ini adalah jenis hepatitis yang disebabkan oleh virus Hepatitis G (HGV). Biasanya tidak ada gejala, dan kalaupun ada, maka gejalanya sangat ringan.
Tanda-Tanda dan Gejala Penyakit Hepatitis
Gejala fase akut hepatitis
Fase awal hepatitis disebut fase akut. Gejala-gejala pada fase akut ini biasanya meliputi flu ringan, diare, kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam ringan, nyeri otot atau sendi, mual, sakit perut, muntah, dan berat badan turun.
Fase akut tersebut tidaklah berbahaya kecuali berkembang secara progresif, maka hal tersebut bisa menyebabkan kematian. Ketika keadaan pasien semakin memburuk, gejala-gejala tersebut mungkin diikuti oleh kondisi-kondisi berikut ini :
- Warna urin keruh/gelap
- Masalah sirkulasi
- Pusing
- Pembesaran limpa
- Sakit kepala
- Gatal-gatal
- Tinja berwarna terang, mungkin berisi nanah
- Terjadinya perubahan warna kuning pada kulit, putih mata, dan lidah
Fase awal hepatitis disebut fase akut. Gejala-gejala pada fase akut ini biasanya meliputi flu ringan, diare, kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam ringan, nyeri otot atau sendi, mual, sakit perut, muntah, dan berat badan turun.
Mengobati Hepatitis
Pasien terbebas dari fase akut tergantung dari berbagai faktor, terutama jenis hepatitisnya.
Hepatitis A
Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Dokter akan menyarankan pasien untuk menjauhkan diri dari alkohol dan obat-obatan selama pemulihan. Sebagian besar pasien dengan hepatitis A akan sembuh dengan sendirinya.
Hepatitis B
Seorang pasien hepatitis B perlu istirahat yang banyak. Dia akan membutuhkan makanan yang tinggi protein dan karbohidrat untuk memperbaiki sel-sel hati yang rusak, serta untuk melindungi hati. Jika hal ini tidak cukup, dokter mungkin akan meresepkan obat interferon, sebuah antivirus.
Hepatitis C
Biasanya dokter akan meresepkan interferon dan ribavirin. Pasien dengan hepatitis C kronis yang menerima pengobatan HCV standar juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin B12. Menurut sebuah penelitian, menambahkan vitamin B12 untuk pengobatan standar dapat berdampak positif untuk membantu tubuh dalam melawan virus.
Hepatitis D atau E
Sejauh ini, belum ada pengobatan yang efektif untuk Hepatitis D atau E.
Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Dokter akan menyarankan pasien untuk menjauhkan diri dari alkohol dan obat-obatan selama pemulihan. Sebagian besar pasien dengan hepatitis A akan sembuh dengan sendirinya.
Seorang pasien hepatitis B perlu istirahat yang banyak. Dia akan membutuhkan makanan yang tinggi protein dan karbohidrat untuk memperbaiki sel-sel hati yang rusak, serta untuk melindungi hati. Jika hal ini tidak cukup, dokter mungkin akan meresepkan obat interferon, sebuah antivirus.
Biasanya dokter akan meresepkan interferon dan ribavirin. Pasien dengan hepatitis C kronis yang menerima pengobatan HCV standar juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin B12. Menurut sebuah penelitian, menambahkan vitamin B12 untuk pengobatan standar dapat berdampak positif untuk membantu tubuh dalam melawan virus.
Sejauh ini, belum ada pengobatan yang efektif untuk Hepatitis D atau E.