- Back to Home »
- Trauma, bocah SD menangis histeris saat lihat pelaku pencabulan
Posted by : Dinii
Rabu, 18 Maret 2015
Upaya AR (9) bocah kelas IV SD untuk melupakan kisah kelam dua tahun silam tak membuahkan hasil. Dia kembali teringat saat menjadi korban pencabulan oleh pelaku berinisial KK (14), yang masih berstatus pelajar SMP.
HR, ayah korban mengaku baru mengetahui anaknya pernah dicabuli pelaku dari kecurigaannya ketika korban menangis histeris saat berpapasan dengan pelaku.
"Kami kaget kok anak saya langsung nangis teriak-teriak begitu melihat KK. Padahal, sebelumnya tidak ada apa-apa," ungkap HR saat mendampingi anaknya melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (18/3).
Setelah dibujuk, akhirnya AR mengaku jika dia pernah dicabuli pelaku dua tahun silam. Mendengar pernyataan itu, HR naik pitam. Dia buru-buru mendatangi pelaku yang tinggal tak jauh dari rumahnya. HR bertambah emosi begitu mendengar pengakuan pelajar SMP tersebut.
"Dia (pelaku) ngakui. Katanya dia khilaf saat itu dan minta maaf," kata dia.
Meski demikian, HR sudah terlanjur kecewa dan sakit hati dengan ulah anak tetangganya itu. Dia pun berharap pelaku mendapatkan ganjaran hukum yang setimpal.
"Ini bukan persoalan minta maaf, dia sudah merusak masa depan anak saya. Dia patut dihukum seberat-beratnya," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, AR menjadi korban asusila yang dilakukan KK. Perbuatan itu terjadi di sebuah rumah kosong di dekat rumahnya di kawasan Kelurahan Talang Jambe, Palembang, dua tahun silam. Saat itu, korban bersama temannya sedang bermain dan pelaku masuk ke rumah itu.
Melihat itu, pelaku mengajak keduanya masuk ke rumah bertingkat dua itu. Teman AR naik ke atas dengan cara dibantu oleh pelaku. Ketika AR hendak ke atas, pelaku malah melarangnya.
Saat itulah pelaku memeluk tubuh korban. Korban berontak sekuat tenaganya. Perlawanan korban tak membuahkan hasil sehingga pelaku leluasa menggerayangi korban dengan beringas. Ironisnya, peristiwa itu disaksikan oleh rekan korban berinisial PD (8) yang berada di atasnya. Namun, PD tak bisa berbuat banyak lantaran tak berani turun.
HR, ayah korban mengaku baru mengetahui anaknya pernah dicabuli pelaku dari kecurigaannya ketika korban menangis histeris saat berpapasan dengan pelaku.
"Kami kaget kok anak saya langsung nangis teriak-teriak begitu melihat KK. Padahal, sebelumnya tidak ada apa-apa," ungkap HR saat mendampingi anaknya melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (18/3).
Setelah dibujuk, akhirnya AR mengaku jika dia pernah dicabuli pelaku dua tahun silam. Mendengar pernyataan itu, HR naik pitam. Dia buru-buru mendatangi pelaku yang tinggal tak jauh dari rumahnya. HR bertambah emosi begitu mendengar pengakuan pelajar SMP tersebut.
"Dia (pelaku) ngakui. Katanya dia khilaf saat itu dan minta maaf," kata dia.
Meski demikian, HR sudah terlanjur kecewa dan sakit hati dengan ulah anak tetangganya itu. Dia pun berharap pelaku mendapatkan ganjaran hukum yang setimpal.
"Ini bukan persoalan minta maaf, dia sudah merusak masa depan anak saya. Dia patut dihukum seberat-beratnya," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, AR menjadi korban asusila yang dilakukan KK. Perbuatan itu terjadi di sebuah rumah kosong di dekat rumahnya di kawasan Kelurahan Talang Jambe, Palembang, dua tahun silam. Saat itu, korban bersama temannya sedang bermain dan pelaku masuk ke rumah itu.
Melihat itu, pelaku mengajak keduanya masuk ke rumah bertingkat dua itu. Teman AR naik ke atas dengan cara dibantu oleh pelaku. Ketika AR hendak ke atas, pelaku malah melarangnya.
Saat itulah pelaku memeluk tubuh korban. Korban berontak sekuat tenaganya. Perlawanan korban tak membuahkan hasil sehingga pelaku leluasa menggerayangi korban dengan beringas. Ironisnya, peristiwa itu disaksikan oleh rekan korban berinisial PD (8) yang berada di atasnya. Namun, PD tak bisa berbuat banyak lantaran tak berani turun.