- Back to Home »
- Aneh, 5 Mayat Yang Tidak Membusuk
Posted by : Dinii
Selasa, 17 Maret 2015
Incorruptibility adalah suatu kepercayaan bahwa Tuhan telah membuat mayat orang-orang tertentu (biasanya orang suci) secara aneh terhindar dari proses pembusukan alami setelah mereka mati sebagai tanda kesucian. Mayat-mayat yang tetap terlihat utuh setelah meninggal dunia ratusan tahun yang lalu ini biasa disebut sebagai incorrupt atauincorruptible. (sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Incorruptibility)
Sebelumnya ingin mbakbro sampaikan bahwa artikel ini mbakbro tulis karena rasa penasaran tentang berita mayat Taliban yang tidak membusuk, namun karena mbakbro tidak bisa menemukan sumber yang terpercaya (satu-satunya sumber yang mbakbro temukan hanya dari arrahmah, akan tetapi karena berita di arrahmah tidak disebutkan sumbernya, maka mbakbro anggap kurang kredibel untuk dimasukkan dalam daftar ini).
Mayat yang diawetkan atau di-mumifikasi tidak termasuk dalam kategori incorruptible karena adanya penggunaan zat pengawet mayat. Berikut daftar 5 mayat yang tidak membusuk versi mbakbro.com :
Sebelumnya ingin mbakbro sampaikan bahwa artikel ini mbakbro tulis karena rasa penasaran tentang berita mayat Taliban yang tidak membusuk, namun karena mbakbro tidak bisa menemukan sumber yang terpercaya (satu-satunya sumber yang mbakbro temukan hanya dari arrahmah, akan tetapi karena berita di arrahmah tidak disebutkan sumbernya, maka mbakbro anggap kurang kredibel untuk dimasukkan dalam daftar ini).
Mayat yang diawetkan atau di-mumifikasi tidak termasuk dalam kategori incorruptible karena adanya penggunaan zat pengawet mayat. Berikut daftar 5 mayat yang tidak membusuk versi mbakbro.com :
1. Tollund Man
Tollund Man |
Pada tanggal 6 Mei 1950, Viggo dan Emil Hojgaard sedang mengumpulkan jerami di lahan gambut di luar desa Tollund ketika mereka menemukan sesosok mayat. Pada awalnya mereka mengira mayat itu baru saja menjadi korban pembunuhan karena mayat itu terlihat masih segar. Setelah mayat itu dibawa ke kantor polisi yang kemudian memanggil profesor P.V. Glob, seorang pakar arkeologi untuk menentukan waktu kematiannya. Dari hasil penelitian tersebut profesor Glob menyatakan mayat itu telah mati sejak kira-kira 2.000 tahun yang lalu.
Mayat yang hingga kini disebut sebagai Tollund Man itu dipercayai adalah korban ritual persembahan manusia pada masa itu. Hal ini didasarkan pada posisi mayat itu ditemukan dan seutas tali yang melingkar di lehernya. Hingga kini masih terjadi perdebatan di antara para ahli dalam menentukan misteri bagaimana mayat tersebut tidak bisa membusuk. (source)
Mayat yang hingga kini disebut sebagai Tollund Man itu dipercayai adalah korban ritual persembahan manusia pada masa itu. Hal ini didasarkan pada posisi mayat itu ditemukan dan seutas tali yang melingkar di lehernya. Hingga kini masih terjadi perdebatan di antara para ahli dalam menentukan misteri bagaimana mayat tersebut tidak bisa membusuk. (source)
2. Vincent de Paul
mayat Vincent de Paul |
Terlahir di Gascony, Perancis, sebagai anak seorang petani, Vincent dikirim ke seminari pada usia ke 15 setelah orangtuanya menjual ternak untuk biaya. Pada tahun 1605 Vincent ditangkap oleh kawanan bajak laut ketika pergi ke Marseilles dengan kapal. Vincent kemudian dijual sebagai budak ke berbagai tempat hingga akhirnya sampai ke Istanbul, Turki. Di Istanbul, Vincent dibeli oleh Guillaume Gautier, seorang mantan pendeta dari Nice yang masuk Islam. Pada tahun 1607, Vincent berhasil kabur bersama isteri ketiga Gautier.
Setelah kembali ke Perancis, Vincent memulai kiprahnya dalam layanan keagamaan dengan mendirikan Dames de la Charite, sebuah kelompok amal para sosialita kaya Paris untuk mengumpulkan dana proyek misionaris, rumah sakit, korban perang dan pembebasan budak kulit hitam Afrika. Pada tanggal 27 September 1660, Vincent de Paul meninggal di Paris. Ketika kuburannya digali lagi 53 tahun kemudian, ternyata mayat Vincent de Paul tidak membusuk. Menurut saksi mata yang menyaksikan penggalian itu, mayat tersebut hanya mengalami sedikit kerusakan pada bagian mata dan hidung. Hingga kini mayat Vincent yang meninggal dunia 355 tahun yang lalu masih tetap awet dan dipajang di kapel Daughters of Charity, Paris. (source)
Baca juga : 5 orang yang hidup bersama mayat dan 5 orang dengan kekuatan super
Setelah kembali ke Perancis, Vincent memulai kiprahnya dalam layanan keagamaan dengan mendirikan Dames de la Charite, sebuah kelompok amal para sosialita kaya Paris untuk mengumpulkan dana proyek misionaris, rumah sakit, korban perang dan pembebasan budak kulit hitam Afrika. Pada tanggal 27 September 1660, Vincent de Paul meninggal di Paris. Ketika kuburannya digali lagi 53 tahun kemudian, ternyata mayat Vincent de Paul tidak membusuk. Menurut saksi mata yang menyaksikan penggalian itu, mayat tersebut hanya mengalami sedikit kerusakan pada bagian mata dan hidung. Hingga kini mayat Vincent yang meninggal dunia 355 tahun yang lalu masih tetap awet dan dipajang di kapel Daughters of Charity, Paris. (source)
Baca juga : 5 orang yang hidup bersama mayat dan 5 orang dengan kekuatan super
3. Veronica Giuliani
mayat Veronica Giuliani |
Terlahir dengan nama Ursula Giuliani pada tanggal 27 Desember 1660, sejak usia 3 tahun Veronica Giuliani sudah menampakkan kasih sayangnya kepada orang-orang miskin. Tak segan Veronica kecil membagi makanan atau pakaiannya ketika bertemu anak-anak lain yang kelaparan.
Pada usia 17 tahun, Veronica mulai menjalani kehidupan di biara hingga 40 tahun kemudian. Sejak tahun 1694 hingga 1697 Veronica mengalami stigmata (tanda luka atau sensasi rasa sakit pada tubuh seseorang yang dipercaya berhubungan dengan luka Yesus ketika disalib, biasanya terdapat di telapak tangan, pergelangan tangan, kaki atau jidat). Veronica meninggal dunia pada tanggal 9 Juli 1727. (source)
Pada usia 17 tahun, Veronica mulai menjalani kehidupan di biara hingga 40 tahun kemudian. Sejak tahun 1694 hingga 1697 Veronica mengalami stigmata (tanda luka atau sensasi rasa sakit pada tubuh seseorang yang dipercaya berhubungan dengan luka Yesus ketika disalib, biasanya terdapat di telapak tangan, pergelangan tangan, kaki atau jidat). Veronica meninggal dunia pada tanggal 9 Juli 1727. (source)
4. Bernadette Soubirous
mayat Bernadette Soubirous |
Lahir pada tanggal 7 Januari 1844 di Lourdes, Perancis dengan nama Marie Bernarde Soubirous, sejak muda mengaku melihat penampakan Bunda Maria. Meskipun awalnya dianggap mengada-ada, namun setelah beberapa kali diselidiki, akhirnya pengakuan Soubirous diakui kebenarannya. Sejak saat itu, tempat dimana Soubirous mengaku didatangi Bunda Maria menjadi situs ziarah penganut Katolik dan disebut Our Lady of Loudes.
Pada tanggal 16 April 1879 dalam usianya yang ke 35 tahun Soubirous meninggal dunia. Sejak kematiannya, rupanya kondisi mayat Soubirous tidak membusuk, padahal mayat tersebut telah digali sebanyak tiga kali. Penggalian mayat Soubirous terakhir dilakukan pada tahun 1925, saat itu kulit mayat nampak mulai mengalami kerusakan. Kini setelah dilapisi dengan lapisan tipis lilin pada bagian wajah dan tangan, mayat tersebut dipajang di biara St. Gildard of Nevers. (source)
Pada tanggal 16 April 1879 dalam usianya yang ke 35 tahun Soubirous meninggal dunia. Sejak kematiannya, rupanya kondisi mayat Soubirous tidak membusuk, padahal mayat tersebut telah digali sebanyak tiga kali. Penggalian mayat Soubirous terakhir dilakukan pada tahun 1925, saat itu kulit mayat nampak mulai mengalami kerusakan. Kini setelah dilapisi dengan lapisan tipis lilin pada bagian wajah dan tangan, mayat tersebut dipajang di biara St. Gildard of Nevers. (source)
5. Maria de Agreda
mayat Maria de Agreda |
Maria Fernandez Coronel y Arana (1602-1665) adalah seorang biarawati yang dikenal juga sebagai seorang penulis. Sering disebut Lady in Blue atau Blue Nun, Maria telah menulis banyak serial buku tentang Bunda Maria. Terlahir dalam keluarga Katolik yang religius, buku Maria paling terkenal adalah Mystical City of God yang terdiri dari 8 buku.
Dalam buku tersebut Maria menuliskan tentang penampakan Bunda Maria beserta kata-kata yang diucapkannya. Setelah meninggal dunia, Maria dikuburkan dalam peti mati yang disimpan di biara Agreda. Pada tahun 1909 peti mati tersebut dibuka dan saat itu baru diketahui bahwa mayatnya tidak membusuk. Tahun 1989 mayat itu diteliti lagi oleh seorang dokter Spanyol bernama Andreas Medina. Kepada para wartawan dokter tersebut mengaku heran ketika membandingkan kondisi mayat itu antara tahun 1909 dan 1989yang sama sekali tidak membusuk. Kini mayat tersebut dipajang dalam sebuah peti kaca di biara Agreda. (source)
Dalam buku tersebut Maria menuliskan tentang penampakan Bunda Maria beserta kata-kata yang diucapkannya. Setelah meninggal dunia, Maria dikuburkan dalam peti mati yang disimpan di biara Agreda. Pada tahun 1909 peti mati tersebut dibuka dan saat itu baru diketahui bahwa mayatnya tidak membusuk. Tahun 1989 mayat itu diteliti lagi oleh seorang dokter Spanyol bernama Andreas Medina. Kepada para wartawan dokter tersebut mengaku heran ketika membandingkan kondisi mayat itu antara tahun 1909 dan 1989yang sama sekali tidak membusuk. Kini mayat tersebut dipajang dalam sebuah peti kaca di biara Agreda. (source)