Archive for Februari 2015
Bukit Sukinir dan Sunset Terbaik Di Jawa Tengah
By : DiniiGunung Sindara yang biasa disebut Sindoro merupakan Gunung yang mempunyai tinggi 3.150 meter di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan sebuah gunung volkano yang masih aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. sangat dekat denganTemanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindara ini terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. deretan Gunung berapi yang cantik ini kita bisa menikmatinya di Bukit Sikunir Dieng, ya disinilah adalah spot yang paling baik untuk menikmati keindahan keindahan pegunungan Volcano aktif ini secara keseluruhan. untuk mencapai Bukit Sikunir Dieng ini kita harus menyusuri dan mendaki jalan setapak selama 1.5 sd 2 jam diwaktu subuh.
Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik).
bisa dikatakan view terbaik untuk menikmati sunrise di Dieng adalah di Gunung Sikunir ini, Gunung Sikunir mungkin tidak sepopuler Gunung Merapi di Yogyakarta atau Gunung Bromo di Tengger. Gunung ini adalah salah satu gunung yang mengelilingi Dataran Tinggi Dieng dengan ketinggian 2300 meter di atas permukaan laut. disini kita bisa melihat keindahan Gunung Sindoro, Slamet dan barisan gunung lainnya. lokasi ini Terletak 8 kilometer dari Dieng dan untuk menuju Gunung ini adalah dengan mendaki start mulai dari jam 4 pagi.
disini sangat diperlukan senter sebagai penerangan, jaket dan kondisi fisik yang kuat. umumnya untuk mendaki Gunung ini memakan waktu 45 menit dan paling lama 1 jam. perlu diingat disini diketinggian 2300 meter dari permukaan laut membuat udara tipis, sehingga akan membuat napas kita tersengal saat mendaki. cobalah untuk mengatur pernapasan anda melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut secara teratur.
Sebuah danau hijau kecil yang terletak di bagian bawah Gunung Sikunir, dilokasi Telaga Cebong ini sebenarnya adalah tempat parkir kita menuju gunung Sikunir. karena kita tiba pada saat subuh sehingga danau ini tidak terlihat, tetapi setelah menuruni Gunung Sikunir, dari jauh mulai tampak keindahan Telaga Cebong ini. konon danau ini dinamakan telaga cebong karena ada banyak kecebong di danau dan juga ada yang melihat telaga ini mirip berbentuk cebong, selain itu pemandangan sekitar telaga ini juga sangat indah.Di sisi lain dari danau ada sebuah desa bernama Sembungan. ini merupakan desa yang tertinggi di Jawa dengan ketinggian 2300m di atas permukaan air laut.
disini sangat diperlukan senter sebagai penerangan, jaket dan kondisi fisik yang kuat. umumnya untuk mendaki Gunung ini memakan waktu 45 menit dan paling lama 1 jam. perlu diingat disini diketinggian 2300 meter dari permukaan laut membuat udara tipis, sehingga akan membuat napas kita tersengal saat mendaki. cobalah untuk mengatur pernapasan anda melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut secara teratur. setiba di puncak gunung Sikunir sangat mengagumkan, anda dapat melihat kabut mengelilingi gunung. Bila cuaca jelas, Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi dan Ungaran akan dilihat dari Sikunir. semakin pagi kabut semakin menghilang dan detail jelas Gunung Sindoro membuat berdecak kagum baik wisatawan maupun Fotografer, perjalanan yang lumayan berat dipagi hari terbayar sudah menikmati keindahan pagi disini.
Artikel & Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (www.alambudaya.com) (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (www.barrykusuma.com) (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma (twitter.com)
"Traveling Indonesia is like a box of chocolates, you never know what you're gonna get”
Fakta Anak Sulung
By : Dinii1. Anak Sulung Dilahirkan Untuk Belajar
Pernah tahu anak sulung yang semacam jadi tahu segalanya? Bisa jadi itu karena kelahiran mereka. Anak tertua umumnya ingin menjadi master, sedangkan akan kedua jadi pemenang. Termasuk juga kemungkinan untuk belajar. Sebuah penelitian bilang bahwa anak sulung punya peluang belajar lebih besar daripada saudaranya. Faktanya begitu, sih. Ada banyak kasus seorang anak sulung lulus kuliahnya cepat-cepat, tapi itu karena disuruh cepat lulus daripada berat-beratin beban orangtua.
2. Anak Sulung Mendapatkan Perhatian Lebih
Ah, sudahlah, nggak usah dibantah. Logika sederhana saja, ketika anak 1 dengan anak 2, perhatiannya besar mana? Seadil-adilnya perhatian ke anak ke-2, pasti anak ke-1 juga diperhatikan. Tapi waktu anak ke-1 ada, nggak ada yang mendistraksi perhatian orangtua dari dia. Apalagi kalau kemudan dihitung ke anak ke-2, ke-3, dan seterusnya.
3. Anak Sulung adalah Pemimpin Alami
Sudah pasti anak sulung menjadi figur berotoritas terhadap saudaranya. Sudah dilatih bahwa si Mas, Abang, Kakak, Mbak, itu akan dominan pada awalnya. Dan itulah yang terjadi kemudian. Bahwa kemudian ada adik yang lebih kharismatis tentunya itu lebih kepada faktor lingkungan.
4. Anak Sulung Umumnya Perfeksionis
Anak yang lebih mudah umumnya lebih santai dalam menghadapi hidup, beda sama anak sulung yang maunya serba perfect dengan membuat target yang tinggi bagi diri mereka sendiri. Tapi untungnya mereka bisa memotivasi diri sendiri untuk mencapai target yang tinggi itu. Kalau nggak, kan bisa gila.
5. Anak Sulung Tidak Nakal
Hampir pasti terjadi bahwa anak yang nakal itu bukan anak pertama. Anak sulung umumnya secara aktif mencari persetujuan dari orangtua dalam sebuah keputusan. Juga berpikir lebih jauh sebelum bertindak nakal. Makanya, orangtua lebih sering mengeluh, "adekmu itu..", daripada "abangmu itu.."
6. Anak Sulung Terkadang Kreatif
Jadi katanya, anak sulung itu lebih kreatif dibandingkan adiknya, ditambah fakta bahwa mereka itu katanya lebih smart. Ini hasil penelitian, kok. Jadi kalau ketemu anak sulung yang lebih pekok, ya tetap bakal ada.
7. Anak Sulung Peduli Pada Hal yang Dipikirkan Orang Lain
Entah kenapa, anak sulung itu banyak berpkir soal yang orang lain pikirkan terhadap dia. Jadi mereka akan bergerak, berupaya, dan bertindak sesuai yang dipikirkan orang lain. Beda dengan anak kedua dan seterusnya yang lebih bebas dalam menghadapi sesuatu. Mungkin saja karena mereka orangnya cenderung teroganisasi terkait dengan orang-orang lain di sekitarnya karena mereka sebenarnya individual.
8. Anak Sulung Itu Ngebos!
Sudah jelas bahwa hampir semua anak sulung akan bertendensi bersikap layaknya bos. Mungkin karena kebiasaan. Apalagi kalau cewek, punya adik cowok. Wah, itu kebiasaan ngebos cowok dari kecil, menghadapi cowok lain di luaran ya biasa aja.
9. Anak Sulung Itu Penyakitan
Entah diabetes, asma, atau sekadar alergi, umumnya anak sulung lebih rentan terhadap itu. Salah satu penelitian bilang bahwa gen bergerak berbeda dibandingkan kelahiran lain. Lah, kan ane bingung kalau begitu. Tapi banyak fakta yang menunjukkan kalau si sulung itu secara bodi lemah.
10. Anak Sulung Itu Tangguh
Meski secara bodi lemah, tapi mereka tangguh karena penelitian bilang bahwa mereka cenderung nggak mudah stres dibandingkan adk-adiknya. Mereka juga lebih banting dalam menghadapi cobaan hidup.
Pernah tahu anak sulung yang semacam jadi tahu segalanya? Bisa jadi itu karena kelahiran mereka. Anak tertua umumnya ingin menjadi master, sedangkan akan kedua jadi pemenang. Termasuk juga kemungkinan untuk belajar. Sebuah penelitian bilang bahwa anak sulung punya peluang belajar lebih besar daripada saudaranya. Faktanya begitu, sih. Ada banyak kasus seorang anak sulung lulus kuliahnya cepat-cepat, tapi itu karena disuruh cepat lulus daripada berat-beratin beban orangtua.
2. Anak Sulung Mendapatkan Perhatian Lebih
Ah, sudahlah, nggak usah dibantah. Logika sederhana saja, ketika anak 1 dengan anak 2, perhatiannya besar mana? Seadil-adilnya perhatian ke anak ke-2, pasti anak ke-1 juga diperhatikan. Tapi waktu anak ke-1 ada, nggak ada yang mendistraksi perhatian orangtua dari dia. Apalagi kalau kemudan dihitung ke anak ke-2, ke-3, dan seterusnya.
3. Anak Sulung adalah Pemimpin Alami
Sudah pasti anak sulung menjadi figur berotoritas terhadap saudaranya. Sudah dilatih bahwa si Mas, Abang, Kakak, Mbak, itu akan dominan pada awalnya. Dan itulah yang terjadi kemudian. Bahwa kemudian ada adik yang lebih kharismatis tentunya itu lebih kepada faktor lingkungan.
4. Anak Sulung Umumnya Perfeksionis
Anak yang lebih mudah umumnya lebih santai dalam menghadapi hidup, beda sama anak sulung yang maunya serba perfect dengan membuat target yang tinggi bagi diri mereka sendiri. Tapi untungnya mereka bisa memotivasi diri sendiri untuk mencapai target yang tinggi itu. Kalau nggak, kan bisa gila.
5. Anak Sulung Tidak Nakal
Hampir pasti terjadi bahwa anak yang nakal itu bukan anak pertama. Anak sulung umumnya secara aktif mencari persetujuan dari orangtua dalam sebuah keputusan. Juga berpikir lebih jauh sebelum bertindak nakal. Makanya, orangtua lebih sering mengeluh, "adekmu itu..", daripada "abangmu itu.."
6. Anak Sulung Terkadang Kreatif
Jadi katanya, anak sulung itu lebih kreatif dibandingkan adiknya, ditambah fakta bahwa mereka itu katanya lebih smart. Ini hasil penelitian, kok. Jadi kalau ketemu anak sulung yang lebih pekok, ya tetap bakal ada.
7. Anak Sulung Peduli Pada Hal yang Dipikirkan Orang Lain
Entah kenapa, anak sulung itu banyak berpkir soal yang orang lain pikirkan terhadap dia. Jadi mereka akan bergerak, berupaya, dan bertindak sesuai yang dipikirkan orang lain. Beda dengan anak kedua dan seterusnya yang lebih bebas dalam menghadapi sesuatu. Mungkin saja karena mereka orangnya cenderung teroganisasi terkait dengan orang-orang lain di sekitarnya karena mereka sebenarnya individual.
8. Anak Sulung Itu Ngebos!
Sudah jelas bahwa hampir semua anak sulung akan bertendensi bersikap layaknya bos. Mungkin karena kebiasaan. Apalagi kalau cewek, punya adik cowok. Wah, itu kebiasaan ngebos cowok dari kecil, menghadapi cowok lain di luaran ya biasa aja.
9. Anak Sulung Itu Penyakitan
Entah diabetes, asma, atau sekadar alergi, umumnya anak sulung lebih rentan terhadap itu. Salah satu penelitian bilang bahwa gen bergerak berbeda dibandingkan kelahiran lain. Lah, kan ane bingung kalau begitu. Tapi banyak fakta yang menunjukkan kalau si sulung itu secara bodi lemah.
10. Anak Sulung Itu Tangguh
Meski secara bodi lemah, tapi mereka tangguh karena penelitian bilang bahwa mereka cenderung nggak mudah stres dibandingkan adk-adiknya. Mereka juga lebih banting dalam menghadapi cobaan hidup.
Usur Instrinsik Novel
By : DiniiIDENTITAS NOVEL
Judul Novel : Anak dan Kemenakan
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : Cetakan Pertama Tahun 1956
Tebal Buku : 332 Halaman
A. Sinopsis Novel
Mr. Muhammad Yatim, dr.Aziz, Puti Bidasari, dan Sitti Nurmala adalah empat orang yang sudah menjalin persahabatan dari kecil, mereka semua berasal dari keluarga bangsawan. Selain hubungan persahabtan, diantara kedua pasangan anak muda itu juga terjalin hubungan antara kekasih. Mr. Muhammad Yatim mencintai Puti Bidasari, yang merupakan adik angkatnya dan dibesarkan dalam satu keluarga yaitu keluarga Sutan Alamsyah dan istrinya Sitti Maryam. Sedangkan Sitti Nurmala menjalin hubungan dengan dr.Aziz. Sitti Nurmala merupakan putri dari saudagar kaya di Padang yaitu Baginda Mais dan istinya Upik Bunngsu.
Sutan Alamsyah Hopjaksa sangat bahagia atas kedatangan anaknya Mr. Yatim dari negeri Belanda yang sudah menyelesaikan sekolahnya sebagai Hakim Tinggi sehingga dia mendapat gelar Master Doktor, yang pada saat itu adalah gelar tertinggi di Padang, dan hanya Mr. Yatim yang mendapat gelar tersebut.
Sutan Alamsyah Hopjaksa ingin mempersandingkan anaknya Mr. yatim dengan keponakannya Puti Bidasari yang merupakan anak kakak perempuannya yaitu Putri Renosari dan Sutan Baheram, tapi lamaran Sutan Alamsyah ditolak, karena mereka tahu asal-usul Mr. Yatim yang bukan anak kandung Sutan Alamsyah. Mereka kira Mr. Yatim adalah anak tukang pedati yang miskin, meskipun dibesarkan dan diangkat anak oleh Sutan Alamsyah bahkan sampai disekolahkan dan mendapat gelar Mester Doktor di Negeri Belanda.
Adat tetap adat dan selalu membelenggu, mengukung dan membagi dalam tingkat kehidupan masyarakat, seperti halnya Putri Renosari yang ingin menikahkan anaknya dengan seorang bangsawan lagi. Bidasari akan dikawinkan dengan turunan bangsawan tinggi Sutan Malik, kemenakan Sutan Pamenan yang gemar berjudi dan menyabung ayam.
Biaya pernikahan Puti Bidasari dengan Sutan Malik ditanggung oleh Baginda Mais yang merasa diuntungkan dengan pernikahan Puti Bidasari dan Sutan Malik, karena kesempatan untuk menikahkan putrinya Sitti Nurmala dengan Mr. Yatim terbuka lebar.
Akankah Mr. Yatim menikah dengan Bidasari ataukah akan bersanding dengan Sitti Nurmala sebagaimana permintaan ayah angkatnya Sutan Alamsyah, sedangkan Sitti Nurmala adalah kekasih dr. Aziz yang merupakan sahabat karibnya dari kecil.
B. Unsusr-unsur Intrinsik Novel
1. Tema
Tema dari novel “Anak dan Kemenakan “ adalah kisah percintaan dua pasang anak manusia yang terhalang oleh adat yang membagi tingkat kehidupan masyarakat
2. Latar atau setting
Di Padang : - di rumah Sutan Alamsyah Hopjaksa
- di rumah Bola
- di Gedung Pengadilan Padang
- di rumah Putri Renosari
- di rumah Baginda Mais
3. Alur atau Plot
Alur atau plot dalam novel ini menggunakan alur campuran
a. Tahapan Awal
Ketika pesta perayaan penyambutan Mr. Yatim, Baginda Mais meminta kepada Sutan Alamsyah untuk menjadikan Mr. Yatim sebagai menantunya, yaitu untuk dinikahkan dengan Sitti Nurmala. Sutan Alamsyah menolak permintaan Baginda Mais, karena Mr. Yatim sudah bertunanngan dengan Puti Bidasari, walaupun pertunangan itu belum resmi. Hal tersebut sangat mengecewakan Baginda Mais.
b. Tahapan Pertikaian
Putri Renosari dan Sutan Baheram menolak lamaran Sutan Alamsyah untuk dinikahkan dengan Mr. Yatim, karena perbedaan status sosial antara keturunan bangsawan dengan anak tukang pedati yang miskin. Selai itu Putri Renosari merasa bahwa pertunangan Mr. yatim dan Puti Bidasri diputuskan secara sepihak, mereka sebagai oarang tua kandung Puti Bidasari tidak diajak berunding. Putri Renosari mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan keluarga Sutan Alamsyah. Kejadian tersebut menimbulkan perpecahan hubungan diantara kakak beradik tersebut.
c. Tahapan Perumitan
Puti Bidasari dibawa pergi dari rumah Sutan Alamsyah oleh kedua orang tuanya dan dilarang bertemu dengan Mr. Yatim. Hal yang paling membuat Mr. Yatim terguncang adalah ketika dia mendengar bahwa kedua orang tua yang sudah membesarkan dan memberikan kasih sayang, ternyata bukan orang tua kandung. Sutan Alamsyah menerima lamaran Baginda Mais untuk menjadikan Mr. Yatim sebagai menantunya dengan tiga syarat, yaitu: pernikahan Mr.Yatim harus dilaksanakan pada hari yang sama dengan pernikahan Puti Bidasari. Kedua, pernikahan Mr.Yatim harus lebih meriah dibandingkan pernikahan Puti Bidasari. Dan yang ketiga jika ada sesuatu hal yang membatalkan pernikahan Puti Bidasari maka pernikahan Mr.Yatim pun harus dibatalkan. Syarat yang ketiga ini membuat Baginda Mais bingung.
d. Tahapan Puncak
Mr.Yatim diminta untuk menikah dengan Sitti Nurmala oleh kedua orang tua angkatnya, dia merasa bingung jalan apa yang harus dia ambil. Disisi lain Sitti Nurmala adalah kekasih sahabatnya sejak kecil yaitu dr.Aziz, disisi lain dia tidak bisa menolak permintaan ayah angkatnya yang sudah membesarkan dia dan menyekolahkannya sampai menjadi orang yang sangat dihormati dan dikagumi di Padang, alas an yang paling memberatkan Mr.Yatim adalah karena dia sangat mencintai Puti Bidasari yang pada waktu itu akan dinikahkan kepada Sutan Malik yang mempunyai tabiat yang sangat buruk, gemar berjudi dan menyambung ayam. Pada suatu hari Puti Bidasari mengirim surat kepada Mr.Yatim yang isinya bahwa Puti Bidasari akan bunuh diri, karena tidak mau dipaksa kawin dengan Sutan Malik.
e. Tahapan Peleraian
Tibalah saatnya pernikahan Puti Bidasari dengan Sutan Malik yang dilaksanakan pada hari yang sama dengan pernikahan Mr.Yatim dengan Sitti Nurmala. Mr.Yatim menikahi Sitti Nurmala adalah sebuah rekayasa yang sudah direncanakannya dengan dr.Aziz dan Siti Nurmala. Setelah satu hari menikahi Sitti Nurmala, Mr.Yatim langsung menceraikannya. Hari itu Puti Bidasari merasa putus asa, karena akad pernikahannya dengan Sutan Malik akan segera dilakukan, tapi beberapa saat datanglah dr.Aziz, dia memanggil Sutan Pamenan untuk berbicara sebentar. dr.Aziz meminta Sutan Pamenan untuk membatalkan pernikahan keponakannya dengan Puti Bidasari dan kalau tidak, terpaksa dr.Aziz akan melaporkan Sutan Malik Kepada polisi karena dia terlibat dalam kasus pembakaran rumah tetangganya yang menewaskan satu orang. Dengan kasus itu Sutan Malik pasti dipenjara, karena Sutan Pamenan sangat menyayangi keponakannya maka dia membatalkan pernikahan itu. Akhirnya pernikahan Mr.Yatim pun batal, karena tidak mau menanggung malu maka Baginda Mais menikahkan puterinya Sitti Nurmala dengan dr.Aziz
f. Tahapan Akhir
Akhirnya Putri Renosari dan Sutan Baheram menerima lamaran Sutan Ali Akbar yang tidak lain pamannya Mr. Yatim, yang berasal dari Iderapura. Orang tua Bidasari sudah mengetahui bahwa sebenarnya Mr. Yatim adalah keturunan bangsawan tinggi yang setara dengan anaknya. Dengan terungkapnya jati diri Mr. Yatim, tidak ada lagi yang dapat menghalangi hubungannya dengan Bidasari, termasuk adapt istiadat masyarakat Padang. Setelah Mr. Yatim dan Puti Bidasari menikah mereka pindah ke tanah Jawa, karena Mr. Yatim dipindah tugaskan.
4. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam novel “Anak dan Kemenakan” adalah sudut pandang orang ketiga.
5. Gaya Penulisan
Dalam penulisan novel yang berjudul “Anak dan Kemenakan” pengarang banyak menceritakan adat istiadat yang terdapat di daerahnya. Pada umumnya dalam setiap novelnya pengarang menggunakan bahasa melayu. Terdapat beberapa majas, diantaranya majas personifikasi, majas metafora dan majas metonimia.
6. Penokohan
Mr.Muhammad Yatim : baik, bijaksana, penurut
Puti Bidasari : baik, penurut pada orang tua
Sitti Nurmala : baik, penurut
dr.Aziz : baik
Sutan Alamsyah Hopjaksa : bijaksana
Baginda Mais : sombong, kaya
Sutan Pamenan : suka berjudi, serig menikah
Sutan Malik : jahat, penjudi
Putri Renasari : orang tua yang masih memegang adapt
7. Amanat
Amanat yang diambil dari novel yang berjudul “Anak dan Kemenakan” adalah bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Tuhan pasti akan memberikan jalan setiap kita mengalami kesulitan. Kita harus taat dan patuh kepada orang tua, dan yang paling penting amanat dari novel ini adalah habis gelap terbitlah terang.
Judul Novel : Anak dan Kemenakan
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : Cetakan Pertama Tahun 1956
Tebal Buku : 332 Halaman
A. Sinopsis Novel
Mr. Muhammad Yatim, dr.Aziz, Puti Bidasari, dan Sitti Nurmala adalah empat orang yang sudah menjalin persahabatan dari kecil, mereka semua berasal dari keluarga bangsawan. Selain hubungan persahabtan, diantara kedua pasangan anak muda itu juga terjalin hubungan antara kekasih. Mr. Muhammad Yatim mencintai Puti Bidasari, yang merupakan adik angkatnya dan dibesarkan dalam satu keluarga yaitu keluarga Sutan Alamsyah dan istrinya Sitti Maryam. Sedangkan Sitti Nurmala menjalin hubungan dengan dr.Aziz. Sitti Nurmala merupakan putri dari saudagar kaya di Padang yaitu Baginda Mais dan istinya Upik Bunngsu.
Sutan Alamsyah Hopjaksa sangat bahagia atas kedatangan anaknya Mr. Yatim dari negeri Belanda yang sudah menyelesaikan sekolahnya sebagai Hakim Tinggi sehingga dia mendapat gelar Master Doktor, yang pada saat itu adalah gelar tertinggi di Padang, dan hanya Mr. Yatim yang mendapat gelar tersebut.
Sutan Alamsyah Hopjaksa ingin mempersandingkan anaknya Mr. yatim dengan keponakannya Puti Bidasari yang merupakan anak kakak perempuannya yaitu Putri Renosari dan Sutan Baheram, tapi lamaran Sutan Alamsyah ditolak, karena mereka tahu asal-usul Mr. Yatim yang bukan anak kandung Sutan Alamsyah. Mereka kira Mr. Yatim adalah anak tukang pedati yang miskin, meskipun dibesarkan dan diangkat anak oleh Sutan Alamsyah bahkan sampai disekolahkan dan mendapat gelar Mester Doktor di Negeri Belanda.
Adat tetap adat dan selalu membelenggu, mengukung dan membagi dalam tingkat kehidupan masyarakat, seperti halnya Putri Renosari yang ingin menikahkan anaknya dengan seorang bangsawan lagi. Bidasari akan dikawinkan dengan turunan bangsawan tinggi Sutan Malik, kemenakan Sutan Pamenan yang gemar berjudi dan menyabung ayam.
Biaya pernikahan Puti Bidasari dengan Sutan Malik ditanggung oleh Baginda Mais yang merasa diuntungkan dengan pernikahan Puti Bidasari dan Sutan Malik, karena kesempatan untuk menikahkan putrinya Sitti Nurmala dengan Mr. Yatim terbuka lebar.
Akankah Mr. Yatim menikah dengan Bidasari ataukah akan bersanding dengan Sitti Nurmala sebagaimana permintaan ayah angkatnya Sutan Alamsyah, sedangkan Sitti Nurmala adalah kekasih dr. Aziz yang merupakan sahabat karibnya dari kecil.
B. Unsusr-unsur Intrinsik Novel
1. Tema
Tema dari novel “Anak dan Kemenakan “ adalah kisah percintaan dua pasang anak manusia yang terhalang oleh adat yang membagi tingkat kehidupan masyarakat
2. Latar atau setting
Di Padang : - di rumah Sutan Alamsyah Hopjaksa
- di rumah Bola
- di Gedung Pengadilan Padang
- di rumah Putri Renosari
- di rumah Baginda Mais
3. Alur atau Plot
Alur atau plot dalam novel ini menggunakan alur campuran
a. Tahapan Awal
Ketika pesta perayaan penyambutan Mr. Yatim, Baginda Mais meminta kepada Sutan Alamsyah untuk menjadikan Mr. Yatim sebagai menantunya, yaitu untuk dinikahkan dengan Sitti Nurmala. Sutan Alamsyah menolak permintaan Baginda Mais, karena Mr. Yatim sudah bertunanngan dengan Puti Bidasari, walaupun pertunangan itu belum resmi. Hal tersebut sangat mengecewakan Baginda Mais.
b. Tahapan Pertikaian
Putri Renosari dan Sutan Baheram menolak lamaran Sutan Alamsyah untuk dinikahkan dengan Mr. Yatim, karena perbedaan status sosial antara keturunan bangsawan dengan anak tukang pedati yang miskin. Selai itu Putri Renosari merasa bahwa pertunangan Mr. yatim dan Puti Bidasri diputuskan secara sepihak, mereka sebagai oarang tua kandung Puti Bidasari tidak diajak berunding. Putri Renosari mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan keluarga Sutan Alamsyah. Kejadian tersebut menimbulkan perpecahan hubungan diantara kakak beradik tersebut.
c. Tahapan Perumitan
Puti Bidasari dibawa pergi dari rumah Sutan Alamsyah oleh kedua orang tuanya dan dilarang bertemu dengan Mr. Yatim. Hal yang paling membuat Mr. Yatim terguncang adalah ketika dia mendengar bahwa kedua orang tua yang sudah membesarkan dan memberikan kasih sayang, ternyata bukan orang tua kandung. Sutan Alamsyah menerima lamaran Baginda Mais untuk menjadikan Mr. Yatim sebagai menantunya dengan tiga syarat, yaitu: pernikahan Mr.Yatim harus dilaksanakan pada hari yang sama dengan pernikahan Puti Bidasari. Kedua, pernikahan Mr.Yatim harus lebih meriah dibandingkan pernikahan Puti Bidasari. Dan yang ketiga jika ada sesuatu hal yang membatalkan pernikahan Puti Bidasari maka pernikahan Mr.Yatim pun harus dibatalkan. Syarat yang ketiga ini membuat Baginda Mais bingung.
d. Tahapan Puncak
Mr.Yatim diminta untuk menikah dengan Sitti Nurmala oleh kedua orang tua angkatnya, dia merasa bingung jalan apa yang harus dia ambil. Disisi lain Sitti Nurmala adalah kekasih sahabatnya sejak kecil yaitu dr.Aziz, disisi lain dia tidak bisa menolak permintaan ayah angkatnya yang sudah membesarkan dia dan menyekolahkannya sampai menjadi orang yang sangat dihormati dan dikagumi di Padang, alas an yang paling memberatkan Mr.Yatim adalah karena dia sangat mencintai Puti Bidasari yang pada waktu itu akan dinikahkan kepada Sutan Malik yang mempunyai tabiat yang sangat buruk, gemar berjudi dan menyambung ayam. Pada suatu hari Puti Bidasari mengirim surat kepada Mr.Yatim yang isinya bahwa Puti Bidasari akan bunuh diri, karena tidak mau dipaksa kawin dengan Sutan Malik.
e. Tahapan Peleraian
Tibalah saatnya pernikahan Puti Bidasari dengan Sutan Malik yang dilaksanakan pada hari yang sama dengan pernikahan Mr.Yatim dengan Sitti Nurmala. Mr.Yatim menikahi Sitti Nurmala adalah sebuah rekayasa yang sudah direncanakannya dengan dr.Aziz dan Siti Nurmala. Setelah satu hari menikahi Sitti Nurmala, Mr.Yatim langsung menceraikannya. Hari itu Puti Bidasari merasa putus asa, karena akad pernikahannya dengan Sutan Malik akan segera dilakukan, tapi beberapa saat datanglah dr.Aziz, dia memanggil Sutan Pamenan untuk berbicara sebentar. dr.Aziz meminta Sutan Pamenan untuk membatalkan pernikahan keponakannya dengan Puti Bidasari dan kalau tidak, terpaksa dr.Aziz akan melaporkan Sutan Malik Kepada polisi karena dia terlibat dalam kasus pembakaran rumah tetangganya yang menewaskan satu orang. Dengan kasus itu Sutan Malik pasti dipenjara, karena Sutan Pamenan sangat menyayangi keponakannya maka dia membatalkan pernikahan itu. Akhirnya pernikahan Mr.Yatim pun batal, karena tidak mau menanggung malu maka Baginda Mais menikahkan puterinya Sitti Nurmala dengan dr.Aziz
f. Tahapan Akhir
Akhirnya Putri Renosari dan Sutan Baheram menerima lamaran Sutan Ali Akbar yang tidak lain pamannya Mr. Yatim, yang berasal dari Iderapura. Orang tua Bidasari sudah mengetahui bahwa sebenarnya Mr. Yatim adalah keturunan bangsawan tinggi yang setara dengan anaknya. Dengan terungkapnya jati diri Mr. Yatim, tidak ada lagi yang dapat menghalangi hubungannya dengan Bidasari, termasuk adapt istiadat masyarakat Padang. Setelah Mr. Yatim dan Puti Bidasari menikah mereka pindah ke tanah Jawa, karena Mr. Yatim dipindah tugaskan.
4. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam novel “Anak dan Kemenakan” adalah sudut pandang orang ketiga.
5. Gaya Penulisan
Dalam penulisan novel yang berjudul “Anak dan Kemenakan” pengarang banyak menceritakan adat istiadat yang terdapat di daerahnya. Pada umumnya dalam setiap novelnya pengarang menggunakan bahasa melayu. Terdapat beberapa majas, diantaranya majas personifikasi, majas metafora dan majas metonimia.
6. Penokohan
Mr.Muhammad Yatim : baik, bijaksana, penurut
Puti Bidasari : baik, penurut pada orang tua
Sitti Nurmala : baik, penurut
dr.Aziz : baik
Sutan Alamsyah Hopjaksa : bijaksana
Baginda Mais : sombong, kaya
Sutan Pamenan : suka berjudi, serig menikah
Sutan Malik : jahat, penjudi
Putri Renasari : orang tua yang masih memegang adapt
7. Amanat
Amanat yang diambil dari novel yang berjudul “Anak dan Kemenakan” adalah bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Tuhan pasti akan memberikan jalan setiap kita mengalami kesulitan. Kita harus taat dan patuh kepada orang tua, dan yang paling penting amanat dari novel ini adalah habis gelap terbitlah terang.